Pembelajaran STAD ( Student Team Achievement Divisions ) atau kalau diterjemahkan secara kamus berarti Prestasi Tim Divisi Siswa pertama kali dikenalkan oleh Slavin , 1995. Sampai sekarang model pembelajaran ini masih banyak digunakan oleh para guru di Indonesia dalam mengelola pembelajaran mereka .
Adapun inti dari langkah-langkah pembelajaran dengan model STAD ini, adalah sebagai berikut :
- Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri atas 4 orang siswa secara heterogen
- Guru menyajikan materi pelajaran ( bisa melalui ceramah, presentasi power point, ataupun media lainnya )
- Guru memberikan tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok
- Peserta didik yang bisa mengerjakan tugas / soal, menjelaskan kepada anggota kelompoknya. Sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti. Jelasnya, jika kelompok tersebut terdiri dari siswa A, siswa B, siswa C dan siswa D. Maka ketika siswa A bisa menyelesaikan tugas / soal, maka siswa A diminta menjelaskan jawabannya kepada siswa B, siswa C dan siswa D...sampai ketiganya juga mengerti / bisa.
- Guru memberi kuis / pertanyaan / soal kepada seluruh peserta didik ( secara klasikal ). Pada saat menjawab ( sangat diharapkan ) peserta didik tidak dibolehkan saling membantu.Nilai yang diperoleh peserta menjadi nilai kelompok.
- Guru memberikan penghargaan ( rewards ) kepada kelompok yang memiliki nilai / poin tertinggi.
- Guru memberikan evaluasi semua proses belajar yang telah dilewati
- Penutup.
Demikian lah inti urutan langkah-langkah model pembelajaran STAD. Dalam pelaksanaannya, keberhasilan model ini tidak terlepas dari partisipasi aktif para peserta didik yang dipandu oleh guru.Guru harus betul-betul menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masing-masing peserta didik. Baik ketika menjelaskan apa yang dia ketahui atau mendengarkan penjelasan dari teman dalam kelompoknya.
Salah satu kelemahan dari model ini yang saya lihat adalah, ada kemungkinan siswa yang lemah pikir akan cenderung pasif dan hanya menjadi pendengar, mengandalkan temannya yang tingkat berpikirnya lebih tinggi.
Namun demikian, gak ada salahnya jika Anda seorang guru mencoba model pembelajaran yang satu ini.
0 Response to "Model Pembelajaran STAD"
Posting Komentar