Latest Updates

Cari Blog Ini

Contoh Pengisian Evaluasi Diri Guru untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Contoh Pengisian Evaluasi Diri Guru untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Sejak disahkannya UU Guru & Dosen tahun 2005, ada salah satu yang berbeda terkait dengan penilain kinerja guru. Salah satu bagian dari penilaian tersebut adalah  adanya penilaian kinerja guru secara "swalayan" yakni guru diberi kesempatan untuk menilai dirinya sendiri yang disebut dengan istilah " Evaluasi Diri Guru untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan".
Penilaian model ini menuntut setiap guru untuk bisa membaca, melihat,mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan profesinya sebagai guru selama 1 tahun berlalu.
Harapannya tentu, guru akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri. Dan dampaknya tentu akan berasa setelah program ini berjalan selang beberapa tahun ke depan.
Bagaimana cara mengisi form Evaluasi Diri Guru ?
Inilah yang banyak ditanyakan oleh Bapak/Ibu guru.
Berkaitan dengan hal tersebutlah maka saya mencoba untuk berbagi mengenai contoh pengisian form EDS.
Berikut ini contohnya !

Format 1 :
Evaluasi Diri Guru untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
[ diisi Guru ]

Nama Sekolah : SMP NEGERI
Nomor Statistik Sekolah  :  123.456.78
Alamat              :  Jl. Raya
Kabupaten                         :   LAMA
Nama Guru      :  GURU BARU, SPd
Tahun Pelajaran : 14/15
Tanggal : 30 JUNI 2030



A.      Kompetensi Inti
Evaluasi Diri terhadap kompetensi terkait

PEDAGOGIK
1.
Menguasai karakteristik peserta didik
Saya belum  menguasai karakteristik peserta didik saya dalam aspek sosial dan emosional, juga hanya tidak lebih dari 50% hafal dengan nama-nama peserta didik saya
2.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik
Saya merasa  baru  sedikit  menguasai berbagai teori belajar dan implementasinya dalam pembelajaran utamanya teori-teori belajar terkini yang menjadi rujukan
3.
Pengembangan kurikulum
Saya sudah paham bagaimana menyusun RPP sesuai dengan standar proses dan pendidikan karakter bangsa
4.
Kegiatan Belajar yang mendidik
Saya belum mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP yang saya buat, dan belum paham juga  bagaimana melaksanakan implementasi strategi pembelajaran yang mendidik
5.
Pengembangan potensi peserta didik
Saya belum dapat mengoptimalkan pengembangan potensi peserta didik baik dalam aspek intelektual, emosional maupun spiritualnya
6.
Komunikasi dengan peserta didik
Dalam berkomunikasi dengan peserta didik terkadang [ tidak selalu ] saya mengalami / menghadapi kendala ketika ada 1 atau 2 pserta didik yang tidak bisa menempatkan dirinya.
7.
Penilaian dan Evaluasi
Saya merasa tidak mengalami banyak kendala dalam melakukan penilaian kepada peserta didik baik cognitif, afektif maupun psikomotorik.

KEPRIBADIAN
8.
Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional
Saya belum bisa sepenuhnya  berperilaku sesuai dengan norma agama yang saya yakini dan norma-norma hukum serta sosial yang berlaku baik di sekolah maupun di masyarakat
9.
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
Saya belum bias  menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap  dan stabil, berusaha tidak terlalu emosional dalam menghadapi masalah dalam bergaul dengan rekan guru , dan peserta didik
10.
Etos kerja, tanggungjawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi guru
Saya belum bisa menunjukkan etos kerja , tanggungjawab yang tinggi serta belum begitu bangga menjadi seorang guru

SOSIAL
11.
Bersikap inklusif, bertindak obyektif serta tidak diskriminatif
Saya selalu berusaha untuk bisa membawakan  diri saya sebaik mungkin dalam bergaul dengan sesama rekan guru tanpa membedakan  suku, ras, mapun agama. Dan saya berupaya untuk bisa bersikap adil dalam memberikan perlakuan terhadap peserta didik
12.
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat
Komunikasi saya dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat tidak ada hambatan / permasalahan.  Tetapi ketrampilan berkomunikasi secara ilmiah di forum/komunitas ilmiah baik melalui media cetak maupun elektronik belum

PROFESIONAL
13.
Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuwan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
Saya merasa masih belum optimal dalam menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuwan yang mendukung mata pelajaran yang  saya ampu
14.
Pengembangan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
Saya sudah cukup memahami cara menyusun proposal , melaksanakan dan menyusun laporan PTK. Hanya saja masih merasa berat untuk take action

BERBAGAI HAL TERKAIT DG PEMENUHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI INTI TERSEBUT
1.
Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan ke-14 kompetensi Inti
Belajar secara mandiri baik melalui buku-buku referensi , browsing internet yang terkait dengan permasalahan kompetensi inti. Juga melalui kegiatan MGMP di kabupaten atau kegiatan
2.
Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut
Pengelolaan waktu baik di sekolah maupun di rumah, finansial serta motivasi diri
3.
Keberhasillan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti
Belum nyata terlihat, hanya merasa bertambah wawasan pengetahuan keilmuwan
4.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut
Saya tentu masih membutuhkan pengembangan pengetahuan serta ketrampilan untuk Ke-14 kompetensi inti tersebut. Utamanya  ketrampilan mengelola pembelajaran yang bisa / mampu menggugah inspirasi , motivasi belajar peserta didik
B.    Kompetensi Menghasilkan Publikasi Ilmiah
1.
Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan  kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah
Mengikuti seminar penulisan PTK, membaca PTK karya guru lain, mencari info seputar PTK
2.
Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah
Belum mampu mengalahkan diri sendiri
3.
Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah
Belum ada wujudnya

C.    Kompetensi menghasilkan karya Inovatif
1.
Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan karya inovatis
Saya belum melakukan apa-apa untuk hal ini. Hanya sebatas memiliki ide.
2.
Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan  kompetensi untuk menghasilkan karya inovatif
Mungkin terkait dengan keyakinan diri, tujuan dan lainnya
3.
Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan karya inovatif
Belum ada

D.   Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan pembelajaran berkualitas [ TIK, Bahasa asing, dsb ]
1.
Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
Saya sudah belajar tentang beberapa program dasar pengoperasian kumputer dan program TIK untuk pengembangan diri
2.
Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
Perangkat terbatas, kemauan diri
3.
Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
Belum nampak
4.
Pengembangan keprofesian yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
Latihan pemanfaaatan, pengelolaan pembelajaran yang berkualitas

E.    Kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan [ misalnya : Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, dsb ]
1.
Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut
Belum ada
2.
Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut
Belum ada
3.
Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut
Belum ada
4.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut
Belum ada
Tanda tangan Guru


Tanda tangan Kepala Sekolah





Jenis-jenis Kompetensi Guru


Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia memerlukan kerjasama yang bagus baik antara guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, pemerintah dan masyarakat dalam satu kesatuan yang memiliki kesamaan visi dan misi. Guru sebagai ujung tombak utama bagi percepatan peningkatan kualitas pendidikan, dituntut untuk menjadi seorang professional.
Agar seorang guru layak disebut sebagai guru professional maka mereka harus memiliki 4 kemampuan dasar dan komponen penting yang dikenal dengan istilah kompetensi guru.
Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan [ SNP ], ada empat  jenis kompetensi Guru, yaitu  meliputi :
 m-edukasi.web.id

Kompetensi Pedagogik, Yaitu kemampuan seorang guru dalam pengelolaan peserta didik, yang meliputi kompetensi :
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
Pemahaman terhadap peserta didik
Pengembangan kurikulum / silabus
Perancangan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Evaluasi hasil belajar
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kompetensi Kepribadian, Yaitu kemampuan seorang guru untuk memiliki suatu kepribadian yang :
Mantap
Stabil
Dewasa
Arif dan bijaksana
Berwibawa
Berakhlak mulia
Bisa menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
Mengevaluasi kinerja sendiri
Mengembangkan diri secara berkelanjutan

Kompetensi Sosial, Yaitu kemampuan seorang guru dalam bersikap  sebagai bagian dari masyarakat untuk mampu :
Berkomunikasi lisan dan tulisan
Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orangtua / wali peserta didik
Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

Kompetensi Profesional, Yaitu kemampuan guru yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi :
Penguasaan Konsep, struktur, dan metode keilmuwan / teknologi / seni yang menaungi [ kohern ] dengan materi ajar
Materi ajar yang ada di dalam kurikulum sekolah
Hubungan konsep antar matapelajaran terkait
Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
Kompetisi secara professional dalam konteks global

Pengetahuan mengenai jenis-jenis kompetensi guru ini perlu diketahui oleh para guru dan calon-calon guru sehingga dengan demikian sosok guru yang professional akan menjadi kenyataan.

Panduan Tentang Pembuatan RPP

Sesuai dengan Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, maka ada 3 proses yang harus dilalui oleh peserta didik pada kegiatan inti di kegiatan pembelajaran.
” Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di­lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang­kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.”Apa, dan bagaimana proses tersebut?
 
Kegiatan  Eksplorasi. 
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melakukan kegiatan berikut:
  • Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema Materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin­sip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; 
  • Menggunakan beragam pendekatan pembela­jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; 
  • Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; 
  • Melibatkan peserta didik secara aktif dalam se­tiap kegiatan pembelajaran; dan 
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan per­cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Macam-macam alternatif kegiatan eksplorasi:
Membaca tentang, Mendengar tentang, Berdiskusi tentang model (teks/ karya), Mengamati demonstrasi, Mengamati simulasi kasus, Mengamati 2 perbandingan (yang salah dan yang benar), Mencoba melakukan kegiatan trtentu, Membaca kasus (bedah kasus), Talk show, Berwawancara dengan sumber tertentu  (menggali informasi), Observasi terhadap lingkungan, Mencoba melakukan kompetensi dengan kemampuan awalnya, Mencoba bereksperimen, Bernyanyi  (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas) ataupun Bermain (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas)
Kegiatan Elaborasi. 
Dalam kegiatan elaborasi, guru melakukan hal-hal berikut.
  • Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; 
  • Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memuncul­kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; 
  • Memberi kesempatan untuk berpikir, menga­nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 
  • Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; 
  • Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 
  • Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; 
  • Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; 
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; 
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per­caya diri peserta didik. 
Macam-macam alternatif kegiatan elaborasi: 
Diskusi/ mandiri, Mengidentifikasi ciri, Menemukan konsep, Melakukan generalisasi,  Mencari bagian-bagian,  Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan, Memasukkan dalam kelompok yang mana (memilah-milah), Membandingkan dengan dunia nyata atau pengetahuan yang telah dimiliki (analisis beda dan persamaannya), Menganalisis mengapa terjadi begini/ begitu dari hasil eksperimen/ demonstrasi, Meramalkan apa yang akan terjadi dari eksperimen, Mengidentifikasi  mana yang beda/sama dengan model bandingkan/kriteria dan mana yang lebih baik, Mengidentifikasi apa yang salah/benar, mengapa salah/benar, Mengurutkan, Mengelompokkan, Mengkombinasikan, Menyusun mana yang berhubungan dan mana yang tidak, Menguhung-hubungkan (mencari model hubungan), Memasangkan contoh dan bukan contoh (memanfaatkan model bandingan untuk elaborasi)
Kegiatan Konfirmasi. 
Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan kegiatan-kegaiatan berikut.
  • Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 
  • Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo­rasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, 
  • Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar; 
  • Berfungsi sebagai narasumber dan fasilita­tor dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan be­nar; 
  • Membantu menyelesaikan masalah; 
  • Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Macam-macam alternatif kegiatan konfirmasi: Penyimpulan, , Memberikan balikan apa yang dikerjakan peserta didik, Penjelasan mengapa salah, Penjelasan mana yang bnar dan yang salah, Meluruskan yang salah, Menegaskan yang benar, Melanjutkan/ menambahkan  yang kurang, Mengangkat kasus yang salah dan yang benar  - menjelaskan mengapa salah/benar, Menyimpulkan konsep, kriteria , prinsip, cara mencapai yang lebih baik, contoh dan bukan contoh, Memperluas contoh yang bebar dan yang salah, Menjelaskan bagaimana seharusnya atau Menciptakan rubrik.
Demikian panduan menyusun RPP dengan EEK. Semoga bermanfaat.

Entri Populer